LUCKY, PIMPINAN LITTLE KERONCONG

Lucky
Lucky

Pria yang berprofesi sebagain PNS di Pemda Kabupaten Bandung ini tidak bisa dipisahkan dari keberadaan seniman keroncong jalanan di Kota Bandung. Ketika ditemui Tjroeng pada sebuah perhelatan keroncong di Bandung medio September 2008 lalu ia mengatakan , ”Musik keroncong saat ini berjalan di tempat”. “Perlu dilakukan terobosan dengan membawakan lagu-lagu baru dengan musik yang lebih dinamis”, imbuhnya.

“Saya berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan keberadaan keroncong termasuk senimannya”. Harapan Lucky ini seperti gayung bersambut, karena Dede Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Barat pada sebuah acara keroncong di Bandung mengatakan,”Pemerintah akan memfasilitasi dan memberikan ruang seluas-luasnya supaya musik keroncong bisa menjadi musik hiburan pada acara-acara pemerintahan di propinsi dan kabupaten”. Semoga janji Wakil Gubernur Jawa Barat ini benar-benar ditepati.

Harapan lain Lucky yang tidak kalah pentingnya adalah adanya suatu tempat bagi seniman keroncong untuk berkumpul, berdiskusi, dan berkreatifitas dengan adanya penampilan musik keroncong secara rutin. Namun demikian Lucky berharap supaya pelaku keroncong bisa meninggalkan ego masing-masing. Musik keroncong tidak maju itu salah satu penyebabnya karena pelaku keroncong tidak mau bersatu, dan lebih mementingkan kepentingan groupnya. “Kalau selamanya seperti itu jangan berharap keroncong di Bandung bisa maju”, pungkas Lucky. (Mboets)

Please follow and like us:

9 thoughts on “LUCKY, PIMPINAN LITTLE KERONCONG

  • June 24, 2009 at 11:45 am
    Permalink

    lanjutkan bung.. bakat anda disitu, jika anda sudah mencintai hobi sebagai seorang keroncongis, w mau anda nikmati enjoy aja yang kang, entar llw dahsukses… selamat berjuang sobat… heuheuheu iraha atuh kang

  • July 9, 2009 at 2:06 am
    Permalink

    okelah,hidup keroncong…..!! hehehe… tp jangan lupa gaji pemainnya di naikin…. maenya ngan di hargaan samangkokeun bubur lemu…???? haseum pisan…. watir!!!!

  • July 16, 2009 at 10:30 am
    Permalink

    taekeun bayaran keur pmaen keroncongna atuh!

  • July 17, 2009 at 4:20 pm
    Permalink

    lumayan aa kanggo tambih tambih naik haji nya,.. amin diduakaeun ke simkuring…heheuy

  • December 21, 2009 at 10:32 pm
    Permalink

    music bukan kesenian tapi music adalah bahasa….
    selamat berexpresi semoga bahasa kalian semua bisa menjadi bahasa jiwa ,lewat perantara telinga dan mengalir pada kedalaman jiwa …karena disitulah tempat irama music tertampung.
    salam
    Yana Denki.

  • December 21, 2009 at 11:18 pm
    Permalink

    dua orang dalam perbincangan dlm keakraban lalu datang orang ketiga, perbincangan semakin akrab dan harmoni itulah…MUSIC
    (Goodluck Little Kroncong)….salam Yana Denki.

  • December 23, 2009 at 10:52 am
    Permalink

    Salam juga buat Yana Denki; saya senang membaca komentar Anda. Musik adalah bahasa, ekspresi yg mengalir dari kedalaman jiwa…; begitu kurang lebih yg saya tangkap dari komentar tsb.
    Menyambung sedikit, saya ingin mengutip lirik lagu “Hasrat Menyala” dari Mardjokahar (1938): “Kini hasratmu menyala/tinggi membakar jiwamu” — memang musik adalah ungkapan dari hasrat yg menyala-nyala, a burning desire. Dari hasrat menyala dalam jiwa yg membara inilah Gesang telah melahirkan lagu Bengawan Solo (1940), setelah melihat kontras keadaan airnya yg “tak seberapa” di musim kemarau, dan “meluap sampai jauh” di musim hujan (silahkan baca komentar Gesang dlm album “48 Tahun Bengawan Solo – Karya Besar Gesang”). Salam

  • January 18, 2012 at 5:39 pm
    Permalink

    MUNGKIN TIDAK ADA YANG TAU , BHW LUCKY DULU DI SMA NYA TIDAK NAIK KELAS DARI KELAS 2 KE KELAS 3 ..NAMUN BELIAU NAIK KELAS SENDIRI DAN AKHIRNYA TETAP DAPAT IJAZAH . … (menyelesaikan SMA nya tetap tepat waktu ..3 tahun)

  • July 7, 2012 at 10:31 pm
    Permalink

    Bung Alfred, Kata Kang Lucky , Bung Juga sama-sama menaikan diri ke kelas tiga. Padahal sama-sama tidak naik kelas dan selesai dalam kurun waktu 3 tahun juga, Plus dapat Ijasah JUga. Berarti, Bung adalah ‘ Patner In Crime ‘nya Kang Lucky. he. . .he. . .he. . .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial