KOMUNITAS KERONCONG MENGUDARA DI SURABAYA

Talk Show Komunitas Keroncong di Radio Suara Surabaya – FM 100

Benarkah musik keroncong mampu menjadi sarana penyadaran dan pendidikan publik dengan mengangkat realitas sosial? Komunitas keroncong Tjroeng meyakini bahwa dengan upaya yang tepat, visi tersebut dapat dicapai. Demikianlah pesan yang disampaikan oleh Komunitas Keroncong Tjroeng Surabaya dalam program talk show yang disiarkan oleh radio Suara Surabaya – FM 100.

Kiprah komunitas keroncong Tjroeng di Surabaya memang patut diapresiasi.

Tjroeng di Radio Suara Surabaya
Tjroeng di Radio Suara Surabaya

Selain meningkatkan wawasan dan pengetahuan melalui berbagai diskusi yang dilakukan di milis keroncong@yahoogroups.com, program-program nyata juga telah dilakukan untuk melestarikan dan mengembangkan musik keroncong di berbagai kesempatan. Kiprah mereka inilah yang mendorong Mustiko dari radio Suara Surabaya atau yang biasa disebut sebagai Radio SS mengundang Tjroeng dengan menghubungi Munifa Prijadi salah satu anggota milis keroncong yang berdomisili di Surabaya untuk menjadi narasumber pada program bincang-bincang rutin yang diadakan setiap hari Rabu malam.

Radio suara Surabaya adalah radio pertama di Indonesia yang sejak awal kelahirannya di tahun 1983 menerapkan format ‘Radio News atau Informasi’ dan di tahun 2000 mengembangkan diri memasuki era Cyberspace dengan membuka jalur audio streaming di suarasurabaya.net. Munifa Prijadi yang baru beberapa bulan bergabung di milis keroncong menanggapi kesempatan ini dengan antusias. Tawaran yang tidak boleh disia-siakan karena dalam kesempatan inilah komunitas keroncong bahkan keroncong itu sendiri akan dikenal publik Surabaya atau Jawa timur bahkan mungkin lebih jauh lagi mengingat jangkauan radio digital yang melampaui batas-batas geografis.

Bersama dengan Sr. Windhi, Azis, Andry dan Soesiono yang juga pimpinan OK Generasi Symphony Surabaya, Munifa berangkat menuju Radio SS pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2008. Pada pukul 21.05 acara bincang-bincang dimulai dengan dipandu penyiar SS Mustiko Muhammad. Anggota milis yang tinggal di kota lain telah dikabari hari sebelumnya sehingga dapat turut mendengarkan siarannya secara langsung maupun rekaman siarannya melalui audio streaming radio ini. Menyadari bahwa apa yang diutarakan di Radio SS juga mewakili suara komunitas keroncong yang telah terbentuk lebih setahun yang lalu, maka tim Tjroeng yang hadir di acara tersebut melakukan koordinasi sebelumnya. Beruntung dengan jaringan milis, tim Tjroeng Surabaya dapat memperoleh informasi-informasi penting terkait dengan keroncong yang banyak ditanyakan baik oleh pemandu acara maupun pendengar yang berkomunikasi melalui sambungan telepon dapat dijawab dengan baik

Wawancara dibuka dengan pertanyaan mengenai latar belakang komunitas keroncong terbentuk, dan mengapa memilih keroncong sebagai misi utama komunitas ini. Perbincangan kecintaan komunitas keroncong pada irama musik yang khas ini mengarah pada visi dan misi komunitas keroncong Tjroeng. Dijelaskan oleh Sr. Windhi bahwa ada beberapa sasaran dari komunitas ini. Salah satunya berupaya mengangkat komunitas ini menjadi organisasi yang mempunyai badan hukum. Namun secara umum disampaikan bahwa vsi Komunitas Keroncong adalah memjadikan musik keroncong sebagai sarana penyadaran dan pendidikan, sedangkan Misinya mengembangkan musik keroncong untuk bisa menjadi wahana penyadaran dan pendidikan yang mengangkat realitas sosial, cinta Tanah Air.

Penjelasan mengenai misi memancing pertanyaan mengenai upaya-upaya apa yang telah dan akan dilakukan oleh komunitas keroncong. Sr Windhi menjelaskan rencananya untuk memasukkan keroncong dalam kurikulum sekolah, penjelasan yang disampaikan cukup meyakinkan karena rencana beliau ini bahkan sudah dimulai. Ide memasukan keroncong dalam kurikulum sekolah banyak mengundang komentar dari pendengar yang menelepon ke Radio SS. Ibu Ayu dan Bapak Yoyok menyampaikan dukungannya untuk gagasan yang telah mulai dirintis ini. Bapak Edy Yuwono, salah seorang pendengar yang pernah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler keroncong pada waktu sekolah, menyatakan bahwa keroncong memang dapat melembutkan hati. Selain rencana memasukkan keroncong dalam kurikulum sekolah. Beberapa upaya yang akan dilakukan komunitas keroncong Surabaya adalah:

1. Menyelenggarakan seminar keroncung untuk guru guru sekolah;

2. Mengusulkan keroncong dimasukkan dalam kurikulum sekolah;

3. Mendekati Dinas Pendidikan untuk merealisasikan butir 2 di atas.

Untuk menekankan keseriusan Komunitas Keroncong dalam mengusung misi pelestarian dan pengembangan seni musik keroncong, Munifa menyampaikan himbauan kepada para pendengar Radio SS untuk mengenal keroncong lebih dekat, terutama bagi kawula muda. Salah satunya melalui website komunitas, keroncong Tjroeng yang beralamat di www.tjroeng.com atau bergabung ke millis komunitas keroncong keroncong@yahoogroup.com. Himbauan selanjutnya ditujukan lepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk ikut peduli dan melakukan tindakan nyata untuk melestarikan dan mengembangkan keroncong di Indonesia, misalnya dengan memberi ruang gerak yang cukup dengan kegiatan-kegiatan semacam festival yang dapat memacu perkembangan musik keroncong. Komentar dari pendengar tentang masalah ini datang dari Bapak Budi, salah satu dari puluhan ‘reporter khusus’ Radio SS. Beliau justru menghimbau Radio SS (dan penggede penggedenya – demikian beliau mengistilahkan) untuk memfasilitasi pengembangan musik keroncong.

Penjelasan mengenai perlunya kepedulian pihak-pihak berwenang tersebut disampaikan oleh Susiono sebagai pelaku keroncong. Berdasarkan pengalamannya sebagai pelaku keroncong, asumsí bahwa kawula muda tidak mungkin menyukai genre musik keroncong terbukti salah. Pada dasarnya anak muda bukannya tidak berminat tetapi hanya belum mengenal saja, karena keroncong itu sendiri tidak ada di rumahnya atau dilingkungannya. Susiono telah membentuk 2 group keroncong yang terdiri dari kaum muda di lingkungannya. Tahap pengenalan inilah yang tidak boleh dilewatkan apabila ingin melibatkan anak muda dalam pengembangan keroncong. Selain itu harus dimunculkan karya-karya baru agar keroncong tetap relevan dengan perkembangan zaman sehingga tidak membosankan untuk dinikmati. Dalam kesempatan ini pula Pak Susiono menyampaikan peta keroncong di Jawa Timur. Beliau menyampaikan bahwa di Surabaya dan sekitarnya terdapat 40 group keroncong di Surabaya yang amat merindukan kembali semaraknya Balai Budaya Surabaya atau yang dikenal dengan gedung Cak Durasim dengan gemerincingnya irama keroncong.

Sebagaimana yang disampaikan didepan bahwa Radio SS dapat di tangkap dimanapun berada, sehingga tidak heran kalau ada pecinta musik keroncong yang berada di Korea Selatan mengomentari dan menyemangati perkembangan musik di Indonesia, satu lagi yang memberi komentar dalam bahasa belanda yaitu komunitas warga yang menggunakan bahasa Belanda di Surabaya.

Pertanyaan yang terakhir terkait dengan asal-usul musik keroncong. Keraguan bahwa keroncong adalah asli Indonesia dijawab dengan mengacu kepada tulisan riwayat keroncong dan berbagai sumber yang didapat dari milis. Pada akhir siaran, dilantunkanlah sebuah langgam keroncong ciptaan anggota komunitas, di mana syairnya digubah oleh Haris Shantanu, melodi diciptakan oleh Sr. Windhi yang sekaligus menyanyikan lagu itu menjadi penutup yang apik bagi program ini. Semoga acara ini menjadi pemicu semangat komunitas keroncong, bukan hanya di Surabaya, tapi juga di seluruh Indonesia. (Moen).

Please follow and like us:

6 thoughts on “KOMUNITAS KERONCONG MENGUDARA DI SURABAYA

  • January 28, 2010 at 10:31 am
    Permalink

    bgmn kabar komunitas keroncong saat ini? boleh saya liput jika ada yang menarik….

    salam kenal, arie sctv (081330898339)

  • February 1, 2010 at 12:06 am
    Permalink

    Mas Arie, komunitas keroncong (KC) saat ini masih sering melakukan kegiatan. Karena KC ini tersebar di beberapa kota, aktifitasnya pun dilakukan dibeberapa kota tersebut. Seperti di Bandung, anggota KC Bandung melakukan latihan keroncong rutin, pementasan rutin, dll. KC pada bulan Mei 2009 juga telah mendirikan Yayasan Pecinta Keroncong Tjroeng (YPKT) dan sudah disahkan. Juga Buletin Tjroeng masih tetap rutin diterbitkan, meski terkadang terlambat hehe. Jika ada apa-apa silahkan kontak saya Adi B. Wiratmo di 08122120419. Terimakasih.

  • October 22, 2011 at 8:37 am
    Permalink

    saya dari surabaya post ada berapa saat ini anggotanya? dan apa boleh saya meliputnya

  • October 22, 2011 at 8:38 am
    Permalink

    sialhkan contact saya 081703459868

  • February 4, 2018 at 10:20 am
    Permalink

    mas.. saya dari balikpapan.. kaltim.. mau membuat komunitas keroncong jg disini.. mhn arahan dong mas… trimakasih…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial