Bahana Keroncong Negeri – Catatan 2009

Pasang surutnya gelombang pergerakan dan perkembangan musik keroncong di tanah air saat ini begitu menggembirakan. Seolah tengah menunjukkan eksistensinya yang dulu sempat memudar, tim redaksi tjroeng mencatat beberapa kegiatan dan dokumentasi dari berbagai sumber, salah satunya adalah wadah kegiatan komunitas keroncong cyber tjroeng.

Januari 2009

Tepatnya pada tanggal 05 Januari 2009, stasiun TVRI pusat menayangkan kembali program acara Gebyar Keroncong dalam format baru setelah sebelumnya sempat mengalami vacum tayang yang cukup lama. Rasa rindu para penggemar keroncong tanah air akhirnya terobati dengan alunan lagu-lagu keroncong yang dibawakan oleh hamper 90 persen vokal dan musisinya adalah dari kalangan generasi muda berbakat. Tidak cukup dengan hal itu, format Gebyar Keroncong TVRI sendiri menampilkan sesi-sesi jam tayang dengan para penyanyi dan para musisi kereoncong legendaris.

Februari 2009

Iklim perkeroncongan mulai menunjukan arah tujuan yang terarah mengacu kepada pendidikan. Program pengenalan musik keroncong sejak dini sepertinya akan menjadi awal yg bagus menerbitkan regenerasi keroncong. Dengan tujuan tersebut maka pada tanggal 07 Februari 2009, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Santa Maria Surabaya bekerjasama dengan komunitas keroncong Cyber Tjroeng menggelar acara Seminar Sehari Keroncong Masuk Dalam Kurikulum Sekolah. Hal mana yang mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan baik pemerintah, swasta serta pendidik. Sampai dengan hari ini strategi dan seputar masalah teknis masih tetap dibahas agar segera direalisasikan demi tujuan makin berkembangnya musik keroncong.

Bulan kedua ini komunitas keroncong Cyber Tjroeng kembali merealisasikan agenda kegiatan dengan menggelar show pementasan keroncong di dua kawasan perbelanjaan Bandung Electronic Center (BEC) dan Metro Trade center (MTC). Penampilan keroncong pada ruang publik ini diharapkan mampu memberikan nuansa baru ditengah gencarnya aksi panggung musik dari genre musik lainnya. Hal ini mendapat tanggapan yang bagus dari pengunjung mall yang mengharapkan agar pementasan seperti ini dapat terus diadakan.

Dari kampus Universitas Pelita Harapan (UPH), Seminar mengenai perkembangan sejarah dari musik keroncong yang merupakan hasil hibrida dari Budaya Barat dan local Indonesia juga digelar pada tanggal 25 dan 26 Februari 2009, penampil keroncong hadir dari Komunitas Agawe Sentosa.

Maret 2009

Rupanya dukungan pemerintah daerah dari Suku Dinas Pendidikan Kota Surabaya tidak main-main, menyatakan dukungan dan bukti kepedulian dan kecintaan terhadap musik keroncong dengan menggelar acara Lomba Menyanyi Keroncong bagi tingkat guru SD, SMP dan SMA/SMK pada tanggal 27-28 Maret 2009 bertempat di Taman Remaja Surabaya. Dengan harapan yang kian membumbung, maka diangkatlah anggota-anggota kehormatan dua diantaranya : Bpk. Isfanhari (pendidik dan pegiat keroncong) serta Bpk. Dulatif (Ketua PAMKRI). Keberadaan mereka diharapkan mampu mendorong kebijakan yang mengakomodir musik keroncong sebagai salah satu budaya Indonesia.

April 2009

Parade Musik Keroncong Malang Raya, yang digagas Dinas Kota Daerah Malang, mencoba menggeliatkan musik keroncong pada tanggal 09-10 April 2009 bertempat di Malang Olympic Garden (MOG), diluar daripada permasalahan yang ada. Tetap saja hal ini menjadi catatan yang bagus dalam menumbuh kembangkan minat masyarakat pada musik keroncong.

Mei 2009

Seni pertunjukan baru ditampilkan group teater Behind The Actor dengan konsep pertunjukan yang memadukan seni wayang dan keroncong. Di gelar pada tanggal 13 Mei 2009 pada pusat kebudayaan Erasmus Huis-Jakarta. Memperingati 35 tahun wafatnya sastrawan terkenal, Vincent Mahieu yang amat mencintai musik keroncong, drama ini memuat lakon dua babak buah karya sang legenda. Pementasan ini mengingatkan kita pada pergerakan musik keroncong yang sempat menjadi musikalisasi pertunjukan stambul dijamannya. Akankah opera stambul dengan konsep baru akan kembali diminati?

Keberadaan komunitas keroncong Cyber Tjroeng yang semula berakar dari ajang kumpul- kumpul diskusi keroncong pada keroncong@yahoogroups.com, telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Kegiatan demi kegiatan mulai disusun dan sebagian telah direalisasikan. Hal ini membuat sejumlah gagasan yang akhirnya tertuang dalam sebuah ide membentuk sebuah yayasan yang diyakini akan mampu menghadapi berbagai permasalahan secara lebih konkrit dan terarah. Maka pada tanggal 30 Mei 2009, bertempat di Waroeng Keboen Bogor, berdirinya Yayasan Pencinta Keroncong (YPK) Tjroeng diresmikan dengan agenda penandatanganan akta YPK Tjroeng dilakukan bersama para pendiri yayasan yang selama ini peduli dengan perkembangan musik keroncong ditanah air.

JUNI 2009

Menyaksikan performa Krontjong Toegoe yang legendaris, kali ini tampil dalam suasana santai dipendopo Gedung Kesenian Jakarta, 03 Juni 2009, menyambut ulang tahun kota Jakarta, tema yang diusung adalah mengajak hijau kota sekaligus berapresiasi lewat seni dan budaya kota Jakarta, salah satunya Krontjong Toegoe yang notabene sudah tercatat dalam cagar budaya yang akan terus dilestarikan.

Tanggal keramat, begitulah candaan seluruh anggota milis komunitas keroncong Cyber Tjroeng untuk tanggal 11 Juni 2009, perjalanan empat tahun komunitas ini yang digawangi Adi B. Wiratmo sebagai moderador awal pergerakan komunitas telah diarungi. Dari beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya mengadakan acara selamatan dan pemotongan tumpeng hari jadi Komunitas Cyber. Spesial liputan Ulang Tahun KC juga ditayangkan On Air melalui frekuensi 90.9 Kharisma Keroncong, Radio Lita FM-Bandung. Ditanggal ini lahir pula tokoh kartun cerdas lugas dan lucu, yaitu Cak dan Cuk dipersembahkan kepada buletin Tjroeng sebagai bentuk lain dari perkembangan musik keroncong.

Siapa bilang kaum manula tidak dapat beradu kompetisi? Dengan semangat luar biasa mereka terlihat antusias dan senang sekali mengikuti lomba yang digelar Persatuan Ibu-Ibu Kebayoran Jakarta, Lomba yang digelar tanggal 17 Juni 2009 di Gedung Sasana Pakarti Jakarta. Yang muda boleh muncul menggali semangat, yang tua semangatnya justru tak akan mati.

Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI) berdiri Sejas tahun 1975, menjadi salah satu pilar penopang perkembangan musik keroncong ditanah air. Dengan tujuan lestari dan tumbuh kembangnya musik keroncong, maka pada tanggal 20-21 Juni 2009, MUNAS ke-1 HAMKRI digelar di Menara Cardi Yakarta. Kepengurusan HAMKRI pun terpilih sah untuk periode 2009-2014. Seyogyanya menciptakan iklim perubahan baru, diharapkan Sian mengatasi pelbagai hambatan-hambatan yang dialami perwakilan DPC daerah. Bravo HAMKRI!!

Kabar duka menyelimuti segenap komunitas keroncong Cyber Tjroeng. Wafatnya redaktur senior, sumber inspirasi dan pengawal dari proses terbentuknya Buletin Tjroeng, Alm. Wawang Wijaya di ranah Malaysia begitu mengejutkan. Beliau yang kami kenal sebagai sosok pribadi yang hangat dan humoris banyak meninggalkan kenangan manis, juga meninggalkan semangat kegigihan yang luar biasa dalam mengembangkan musik keroncong sehingga hal ini menjadikan pemicu semangat komunitas untuk berbuat lebih baik lagi bagi musik keroncong.

Dari belahan bumi lain, pada tanggal 27 Juni 2009 tengah berlangsung Pameran Indonesia Trade Tourism and Investment 2009 di Ahoy Hall-Rotterdam. Paviliun Indonesia dengan bangga memperkenalkan satu-satunya buletin keroncong Tjroeng. Hal ini digagas direktur dari ITTP, Michiel Meijer, yang juga salah satu anggota aktif komunitas keroncong Cyber tjroeng bekerjasama dengan KBRI Den Haag.

JULI 2009

Geliat keroncong masuk kampus disemarakkan pula di Kampus UNJANI Bandung pada tanggal 02 Juli 2009, namun sebelumnya hal ini memang sudah menjadi komitmen kampus untuk lebih melibatkan diri dalam memperkenalkan keroncong dilingkungan kampus UNJANI. Ini diyakini akan terus popular dikalangan mahasiswa apabila kegiatan sosialisasi seperti ini terus menerus diadakan, begitulah dukungan yang disampaikan menurut Hadinegoro yang kapasitasnya sebagai Rektor dikampus UNJANI.

Light Keroncong Orkestra bertajuk Unforgetable Keroncong digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 29 Juli 2009 sebagai bentuk dedikasi pegiat musik kepada jenis musik keroncong. Agenda ini juga diisi dengan kegiatan seminar selain pementasan LKO sendiri. Konser yang mencoba menampilkan komposisi baru untuk instrumentasi yakni ‘clarinet concerto with keroncong music and orchestra’ dibawakan dengan sangat briliant. Selain itu pimpinan LKO, Singgih Sanjaya pun ikut mengusung penyanyi keroncong senior Waldjinah.

AGUSTUS 2009

Kembali lomba keroncong di gelar di Batu kota wisata Malang, Kerjasama dari Kabid Kebudayaan Divisi Pariwisata & Kebudayaan Batu dan Pamori pada tanggal 01-02 Agustus 2009. Tetap dengan agenda regenerasi kedepan serta standarisasi musik keroncong yang akan jadi tolak ukur perkembangannya dimasa yang akan datang.

SEPTEMBER 2009

15 September 2009 di Pendhapa Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta digelar acara Lesehan Keroncong Asli sebagai upaya sillaturrahmi karya antar musisi dengan musisi keroncong, serta sillaturahmi antara musisi dengan masyarakat serta antara masyarakat dengan masyarakat pencinta musik keroncong. Hal ini mendapat respon hangat dari para pencinta keroncong yang memadati pendhapa dengan penuh antusiasnya.

Safari Keroncong 2009 diramaikan pada tanggal 27 September 2009 bertempat di Obyek Wisata Pikatan, Temanggung. Safari sekaligus lomba digelar sampai finalnya dibulan Oktober sekaligus memperingati hari Sumpah Pemuda.

OKTOBER 2009

Perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli Indonesia akhirnya didapatkan. United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengukuhkan tradisi batik sebagai salah satu budaya warisan dunia asli Indonesia pada tanggal 02 Oktober 2009. Ke depannya impian bahwa musik keroncong pun akan mendapatkan pengakuan yang sama sebagai warisan budaya asli Indonesia akan juga tercapai, Jadi mari semua insan keroncong, bahu membahu dan wujudkan!

Keroncong sebagai musik terapi? Kenapa tidak. Bulan Oktober, salah satu redaksi Tjroeng mendapati terjadi pementasan rutin di pendopo RS.Darmo-Surabaya, Di mana para pasien terlihat menikmati suguhan musik yang mendayu, yang diyakini sebagai terapi kejiwaan. Pementasan ini mendapatkan tempat pula dihati Dr. Imam Suwono, selaku Direktur RS. Darmo yang juga mencintai musik keroncong. Hal yang tampaknya harus mendapat perhatian lebih dan benar-benar diadakan penelitian akan hal ini. Jika memang ya, maka satu lagi keistimewaan dari musik yang penuh sopan santun irama nadanya.

Kembali dunia musik keroncong mendapat berita duka. Tanggal 17 Oktober 2009 telah berpulang Alm. Kelly Puspito, musisi dan pencipta lagu keroncong terkenal ‘Keroncong Tanah Air’, meninggalkan kembali semangat perjuangan keroncong dalam lirik lagu-lagu indah beliau. (Selengkapnya dapat dibaca artikel kisah hidup Alm. Kelly Puspito dirubrik Tjroeng)

Diikuti oleh 13 Grup Keroncong, dengan mengambil tempat di Gedung Societet Militaire Taman Budaya Yogyakarta, tanggal 29 Oktober 2009 dilangsungkan Lomba Keroncong Antar Perkumpulan se Propinsi DI Yogyakarta. Gelaran acara yang menuai sukses luar biasa.

30-31 Oktober 2009, Malam Final Pemilihan Musisi dan Penyanyi Keroncong Tingkat Nasional digelar di Auditórium Gelanggang Remaja Jakarta Selatan. Para Jawara Miss dan Buaya Keroncong mengadu peruntungan meraih gelar penyanyi terbaik Nasional. Malam finalpun bertabur bintang legenda keroncong hingga membuat penonton menikmati suasana malam final yang menegangkan hingga selesai tuntas. Acara ini dimotori oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta.

NOVEMBER 2009

Orkes ‘Sinten Remen’ pimpinan Djaduk Ferianto, sukses menggelar konser musik kolaborasi musik keroncong dengan genre musik lainnya. Bukan tanpa sebab konser tanpa karcis alias gratis ini sengaja digelar, tema yang diangkat adalah merupakan bentuk dukungan terhadap KPK dengan judul konsernya ‘Buaya Nggendong Cicak’. Bertempat di Gedung Bentara Budaya Jakarta pada tanggal 05 November 2009. Bentuk perlawanan melalui musik? Tampaknya bukan baru pertama kali.

14 November 2009, Festival Paduan Suara Keroncong Antar SMP Tingkat Nasional bertempat di Auditoriun Santa Maria, Jl. Ry. Darmo 49 Surabaya, akhirnya menuai sukses. Dihadiri lebih dari 400 undangan perwakilan mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Harapannya kedepan hal ini akan tetap diagendakan sebagai langkah awal yang bagus mengenalkan anak-anak usia sekolah kepada jenis musik keroncong, diharapkan mereka akan tertarik dan muali mencintai bila diperkenalkan sejak dini.

DESEMBER 2009

03 Desember 2009, Acara Malam Pelestarian Keroncong di Grand Melia diselenggarakan dengan sangat meriahnya. Acara ini terhitung sangat ekslusif dengan penyanyi TTM (Tuti, Teti, Mamik), serta musisi musisi keroncong kenamaan. Tiket sukses terjual habis dikalangan pencinta keroncong yang benar-benar menggemarinya. Penyelenggara tercatat dari Alumni Unair Malang.

Kegiatan tutup tahun komunitas Keroncong Cyber Tjroeng diselenggarakan pada tanggal 05 Desember 2009, bertempat di Bandung Electronic Center (BEC). Masih menggunakan tema yang sama ‘Krontjong Is Back’, kali ini luar biasa menghadirkan penampilan unik dari TK. Santa Ursula, SMP St. Angela dan Kampus STSI dengan kelompok Gerenyem Nilem, Makin memberikan semangat menyambut awal tahun dan tentunya tahun-tahun kedepan, bahwa inilah bukti nyata gema bahana keroncong negeri telah sampai kepada mereka, generasi penerus yang tidak ragu menyuarakan lirik-lirik indah musik keroncong tanah air Indonesia.

Tantangan Keroncong di 2010

Berbekal pengalaman aktivitas yang sangat beragam di tahun 2009, para pegiat keroncong ditantang untuk semakin lebih baik di tahun 2010 dan tahun tahun mendatang. Perkembangan peradaban semakin cepat, dan oleh karenanya seluruh pegiat keroncong harus menatapkan pandang matanya jauh ke masa depan. Sementara sangat disadari bahwa masa depan adalah milik generasi muda. Persis pada sisi ini, melahirkan bakat-bakat muda keroncong menjadi suatu keharusan, di samping bahwa harus menempatkan musik keroncong pada jamannya, sehingga selalu up to date dan sesuai dengan perubahan psikologi manusianya..

PR (pekerjaan rumah) yang belum bisa dikerjakan pada tahun 2009 menuntut untuk dituntaskan, disamping berbagai agenda komunitas dalam rangka penguatan komunitas itu sendiri maupun dalam kaitannya membangun kekuatan lintas jaringan. Dan salah satu rekomendasi seminar keroncong di Surabaya yakni untuk menjadikan keroncong sebagai salah satu materi pendidikan kesenian di sekolah masih jauh api dari pangang sehingga perlu konsolidasi lintas sector dalam upaya merumuskan dan menyusun materi pendidikan yang bisa dipakai di sekolah baik di level SMP maupun SMA.

Selamat memasuki dan menatap wajah keroncong Tahun 2010.

(CR 2009 & mboets2000)

Please follow and like us:

tjroeng

Tjroeng Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial