Musik Keroncong dalam Braga International Festival 2012

Oleh: Irsha Cendekiawan

Jalan Braga yang merupakan salah satu ikon kejayaan masa lalu Kota Bandung terasa makin hidup dengan adanya sebuah acara akbar tahunan. Acara yang bertajuk “Braga International Festival” ini diadakan pada tanggal 28, 29 dan 30 September lalu. Salah satu acara yang digelar pada perhelatan tersebut adalah pertunjukan musik dari berbagai jenis genre, salah satunya adalah keroncong.

Saat ini keroncong memang bukan musik terpopuler di Indonesia. Namun di acara tersebut, musik ini mendapat sambutan sangat meriah dari para penonton festival. Penonton yang sebagian besar adalah anak muda ini, terlihat sangat antusias menikmati lantunan keroncong. Banyak di antara penonton yang kemudian bergoyang sambil mendengarkan musik ini. Kemasan pertunjukan yang fresh membuat panggung keroncong tidak pernah sepi dari penonton.

Penonton keroncong membludak dalam Festival Braga Internasional Bandung
Penonton keroncong membludak dalam Festival Braga Internasional Bandung

Sungguh tidak dinyana, jumlah penonton yang hadir dalam festival ini begitu banyak. Mereka tidak segan berjoget mengikuti irama music. Mereka juga tidak malu untuk duduk santai di atas jalan beraspal, memberi kesempatan kepada penonton yang ada di barisan belakang untuk bisa menonton dengan lebih jelas. Jumlah penonton yang membludak hanya bisa dikalahkan dengan beberapa festival besar, seperti Solo Keroncong Festival di kota Surakarta.

Braga International Festival kali ini menampilkan grup-grup keroncong dari kota Bandung, Cicalengka, dan Jakarta. Mereka adalah Keroncong Tren (KTN), Jempol Jenthik Orkes Keroncong (JJOK), Oemar Bakri yang diawaki oleh para lulusan dan para mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Gerenyem Nilem oleh Mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, The Oxygen , Lingsir Wengi yang diawaki oleh anak-anak SMA dari Cicalengka, Junior yang anggotanya terdiri dari anak-anak SMP Bandung, dan Batavia Mood dari Jakarta.

Acara bertema “People to People” yang dihadiri oleh Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada ini diharapkan bisa menjadi acara tahunan yang berlangsung terus-menerus. Selain sebagai ajang apresiasi terhadap musik, termasuk keroncong, juga sebagai sarana penunjang pariwisata. Apalagi jika grup yang tampil semakin banyak dan datang dari berbagai kota di Indonesia, bahkan dari mancanegara.

Please follow and like us:

tjroeng

Tjroeng Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial