Kr. SUCI, Dilahirkan di Kancah Perjuangan

Alkisah, Indonesia telah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Pada tahu 1942 Jepang yang saat itu sangat ‘sakti’ akhirnya tiba di Indonesia sebagai penjajah pengganti, setelah sebelumnya menaklukkan Cina, Korea, Filipina dan akhirnya sampai di Indonesia. Pada saat Jepang sampai di Indonesia, tidak ada perlawanan yang berarti dari Belanda.

dendang

Maka kemudian Indonesia dijajah oleh Jepang. Pada jaman Jepang ini –  maksudnya jaman Indonesia dijajah Jepang –  orang-orang dan para tentara Belanda pulang kampung ke negrinya. Ya di negeri Belanda, di Eropa sana.

Kemudian sekutu yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Portugis dan negara-negara lainnya akhirnya bangkit melawan Jepang, mengusir Jepang dari wilayah yang didudukinya. Puncaknya adalah ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Pada saat itu Jepang menyerah kalah dari sekutu.

Para pejuang kemerdekaan RI kemudian memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, merebutnya dari tangan Jepang.

Setelah Jepang kalah dari sekutu, maka Belanda yang merasa ‘memiliki’ Indonesia lalu datang kembali bersama sekutu, pada tahun 1946. Pada saat itu Indonesia sudah merdeka, sementara Belanda tetap ngotot mau kembali ke Indonesia sebagai penjajah. Maka terjadilah peperangan saat itu yang disebut ‘Agresi (Clash) Belanda Pertama’.

Karena Belanda kalah, dia menerapkan stratgei pecah belah dan berlindung di bawah PBB, maka singkat cerita Indonesia kemudian menjadi negara serikat (Republik Indonesia Serikat atau RIS) dengan sekian negara bagian. Negara Republik Indonesia (RI), Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan dsb. Disamping itu ada negara otonom yang tidak tergabung di RIS.

Yang disebut dengan RI hanya daerah Sumatra dan sekitar Jogyakarta dengan ibukota Jogyakarta.

Pada tahun 1948 Belanda lagi-lagi mengingkari adanya RI dengan menyerang ibu kota RI yaitu Jogyakarta. Terjadilah perang yang disebut Agresi Belanda Kedua. Perang Agresi Belanda Pertama dan Kedua ini terjadi terutama daerah di Jogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Solo, Magelang, Semarang, dsb.

Lho, kok malah cerita soal perang. Keroncong Sucinya mana ?

Pada saat terjadi perang melawan Belanda tadi, rakyat Indoneisa bersatu padu dengan tentara yang masih lugu, masih sederhana, senjatanyapun masih terbatas. Rakyat dari semua golongan, semua kalangan, bahu membahu membantu tentara.
Ceritanya saat itu di kota Solo ada barisan Palang Merah Indonesia (PMI), yaitu  para pemuda yang bertugas di bidang kesehatan. Mereka membantu mengobati tentara atau rakyat yang sakit dan luka akibat peperangan.

Anggota PMI ini adalah anak-anak muda remaja, laki-laki dan perempuan. Diantaranya ada lima anak sekolah menengah pertama, Sekolah Kepandaian Putri (SKP). Untuk diketahui, SKP ini tingkat lanjutannya disebut Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA ) yang sekarang  berganti menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setelah bergabung dengan Sekolah Teknik Menengah (STM) dan  Sekolah Menengah Ekonomi Atas  (SMEA).

Kelima anak SKP itu salah satunya bernama Suciati. Mereka banyak membantu Tentara  Indonesia yang salah satu diantaranya adalah Slamet Riyadi yang kelak menjadi Pahlawan Nasional.  Mereka bertugas mengirim makanan bagi para tentara di tempat persembunyiannya. Karena masih anak-anak, maka mereka tidak dicurigai oleh pihak Belanda, ketika berjalan dari dan menuju tempat persembunyain tentara itu.

Suciati ini anaknya manis, ramah, supel, rajin dan pintar, sehingga  disenangi semua orang, baik tua, muda, laki-laki, maupun perempuan.  Tentunya banyak anak laki-laki saat itu yang menaksir dia. Nah, waktu itu kalau menaksir sesorang wanita, para pria tidak berani mengatakan secara langsung. Hanya sering membicarakannya, itupun kalau yang dibicarakan tidak ada di tempat itu.

Seorang yang pandai mengarang lagu, Arsat,  lalu mencipta lagu berjudul  Kr. Suci sebagai ‘potret’ gambaran isi hati banyak pria di sekitar si dara manis Suciati pujaan para pria itu.

Syair Kr. Suci ini sepertinya sederhana, menggambarkan cara berfikir yang sederhana dari para pria sederhana di sekitar Suciati atu Suci itu. Namun, sebenarnyalah  syairnya sangat indah, ungkapan seorang pria yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita dan ingin mengajaknya mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga sampai tua, sampai menjadi kakek dan nenek, menjadi kaki-nini.

Anda belum yakin?  Cobalah simak syair lagu ini dan dengarkan suaranya melalui berbagai media, apakah tape recorder, mp3 atau malah menikmati videonya di youtube seperti ini :  http://www.youtube.com/watch?v=roz6KcQVJLo

Kr. SUCI
Ciptaan : Ramlan

 

Bermula, saya lihat yang pertama kali
Di dalam saya mendekati

 

Reff :

Oh, alangkah senangnya.
Jikalau saya menjadi
Sepasang merpati, hingga kaki nini

 

Oh Suci, kekasihku yang manis rupanya aduh
Bilang dengan sungguh, jika kau cintaku

 

—ooo000ooo—

Widartoks 2013

Please follow and like us:

tjroeng

Tjroeng Admin

One thought on “Kr. SUCI, Dilahirkan di Kancah Perjuangan

  • April 12, 2018 at 9:45 pm
    Permalink

    Ada kontak utk bertemu dengan ahli waris Ramlan, karena kami ingin memakai lagu tersebut dalam film kami…terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial