Keroncong Aktif

René Char, seorang penyair dan penulis Perancis menyatakan bahwa
kebudayaan adalah “warisan kita yang diturunkan tanpa surat wasiat”.
Senada dengan Char, seorang Gesang pun menuliskannya dalam sepenggal
lirik dalam salah satu lagunya, “akan kutinggalkan warisan abadi,
sebelum aku mati”.

Kebudayaan, dalam konteks yang lebih sempit kesenian merupakan karya
manusia yang terus bergulir dari waktu ke waktu, yang kesenian sendiri
menggambarkan pola kehidupan sosial yang jauh lebih kompleks pada
konteks dan waktu tertentu. Melalui pola tersebut, kita bisa belajar
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

Keroncong dan Revolusi Mental

Selepas pemilihan umum, dengan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil
Presiden terpilih dunia keroncong semakin ditantang untuk semakin
terlibat ke dalam proses berbangsa dan bernegara. Hal ini tidak
terlepas dari Revolusi Mental yang ditawarkan oleh Jokowi, sebuah
gagasan yang muncul tidak lama setelah Jokowi ditetapkan sebagai calon
presiden. Gagasan tersebut tentu memiliki dasar dan argument yang
sahih, bahwa kondisi di Indonesia yang masih jauh dari sempurna dalam
mewujudkan cita-cita kemerdekaannya.

Praktek korupsi, konflik sosial, perilaku sosial yang negatif masih
marak dan cenderung menggerus sendi-sendi bernegara. Kondisi yang
telah akut tersebut, menuntut adanya perubahan sikap dan mental secara
revolusioner. Persis pada posisi tersebut dibutuhkan upaya dan kerja
keras dari setiap lapisan masyarakat untuk terlibat dalam perbaikan.
Lalu, bagaimana insan keroncong harus merespons hal tersebut?

Setidaknya ada 2 (dua) kutub ekstrim untuk mengujinya, pertama, kita
tidak merespons sama sekali yang bisa berarti tidak peduli dengan
keadaan, dan kedua kita terlibat aktif dalam gerakan revolusi mental
tersebut.

Jika pada pilihan kedua, maka Revolusi Mental melalui keroncong
menuntut adanya perubahan paradigma insan keroncong yang berujung pada
sebuah sikap dan praktek bermusik yang semangatnya akan sangat berbeda
dibanding sebelumnya.

Keroncong Kreatif dan Aktif

Seni, dalam hal ini Musik keroncong senantiasa identik dengan
kreativitas. Sebab demikianlah yang sesungguhnya terjadi. Keragaman
irama keroncong berikut muatan lokal-nya memberi sentuhan seni yang
kreatif yang berdampak kepada aspek lain, baik aspek sosial, politik
hingga ekonomi.

Namun demikian di antara geliat musik keroncong di Indonesia, masih
tersimpan juga kegundahan yang cukup kuat. Penciptaan lagu baru
keroncong relatif masih kurang. Banyak lagu yang dimainkan merupakan
‘repertoir lama’ (menyitir mas Djaduk). Lagu keroncong yang fresh from
the oven masih sangat sedikit, terutama bila dibandingkan dengan
percepatan penciptaan lagu pop dan dangdut.

Kreativitas dalam cipta lagu keroncong masih dibutuhkan upaya dan
energi yang besar untuk menjaga eksistensi keroncong itu sendiri. Dan
kondisi ini akan semakin membutuhkan tenaga ekstra jika insan
keroncong dalam berkarya tidak sekadar kreatif, melainkan juga aktif
dalam keterlibatannya dalam mendukung Revolusi Mental yang digagas
oleh Jokowi. Dukungan ini tidak diartikan sebagai dukungan bagi
pribadi Jokowi, melainkan dukungan bagi gagasan Jokowi untuk perbaikan
Indonesia secara lebih menyeluruh.

Keroncong yang kreatif dan aktif akan memicu sebuah babak baru dalam
perkembangan keroncong, di mana lagu-lagu baru tercipta yang tema
lagunya menjadi wujud nyata kepedulian insan keroncong kepada bangsa
dan negaranya. Revolusi Mental, setidaknya bisa menjadi sentral dalam
karya musik keroncong. Isu Revolusi Mental sesungguhnya tidak jauh
dari kehidupan kita sehari-hari, namun tidak mudah karena hal tersebut
akan seringkali menohok keseharian kita sendiri.

Isu tertib lalu lintas, perilaku membuang sampah sembarangan, perilaku
koruptif, melanggar antrean dan banyak hal lain yang sehari-hari
merupakan sumber inspirasi bagi lahirnya lagu-lagu baru dalam
keroncong. Persis pada titik ini, kreativitas berkesenian bertemu
dengan perilaku aktif bertindak demi tatanan yang lebih baik. Kondisi
ini akan terjadi jika kita memang mau terlibat. Dan atas keterlibatan
tersebut, panggung-panggung kesenian akan semakin ramai, keroncong
perubahan akan menggema di seluruh Indonesia.

Please follow and like us:

tjroeng

Tjroeng Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial